Monday, July 23, 2018

Mauro Icardi - Predator Mematikan Penerus Jejak Kehebatan Batistuta

Mauro Icardi - Predator Mematikan Penerus Jejak Kehebatan Batistuta

Mauro Icardi - Predator Mematikan Penerus Jejak Kehebatan Batistuta

w77bet.org - "Dia predator di dalam kotak penalti," kata Stefano Pioli. "Dia selalu bisa berada di posisi yang tepat."

"Dia mematikan," kata Paolo Rossi. "Bahkan di laga paling sulit sekalipun dia mampu menciptakan peluang dan memaksimalkannya."

"Dia seorang striker yang komplet," kata Luciano Spalletti. "Untuk pemain seusianya, dia sudah mengemban tanggung jawab yang begitu besar."

Itulah beberapa opini dan penilaian tentang Mauro Icardi, yang tumbuh dan berkembang dengan menjadikan sang legenda Gabriel Batistuta sebagai sumber inspirasinya.

Di usia yang baru 25 tahun, pria kelahiran Rosario, Argentina tersebut telah menjelma jadi salah satu striker terbaik di ranah Serie A. Kapten Inter Milan, itulah statusnya sekarang.

Dia adalah striker yang bisa diandalkan. Musim lalu saja, rasio konversi peluangnya merupakan yang tertinggi di lima liga top Eropa. Rata-rata satu gol dia sarangkan setiap 1,8 tembakan tepat sasaran.

Batistuta identik dengan gol, Icardi pun demikian.

Dari La Masia ke Serie A

Dari La Masia ke Serie A

Icardi lahir di Rosario, kota yang sama dengan Lionel Messi, lalu pindah ke Kepulauan Canaria pada usia enam tahun. Kariernya sebagai pesepakbola dimulai dari klub Vecindario. Di situ, dia sudah menunjukkan ketajamannya. Beberapa sumber referensi menyebutkan kalau Icardi mencetak lebih dari 500 gol untuk tim primavera di sana.

Hal itu menarik minat beberapa klub top, termasuk Liverpool, Real Madrid, Arsenal, Sevilla dan Espanyol. Namun Barcelona lah yang sukses mendapatkannya. Dia gabung dengan klub Catalunya tersebut di usia 15.

Di akademi Barcelona, La Masia, Icardi tetap konsisten mencetak gol. Kemampuannya semakin meningkat. Namun dia merasa tak bisa berkembang di sana.

Icardi memutuskan pindah. Sampdoria datang meminang, dan dia pun menyeberang ke Italia pada Januari 2011. Dia tak menyesali keputusan tersebut.

"Saya tak menyesal meninggalkan Barcelona. Jika seorang pemain muda ingin berkembang, keputusan-keputusan penting harus diambil. Waktu itu, saya bicara dengan ayah saya dan kami memutuskan untuk pindah ke Italia. Syukurlah semuanya berjalan dengan baik," ungkap Icardi kepada El Blog de Mario Garcia de la Santa pada Juni 2013.

Icardi dipinjam sampai akhir musim. Setelah Enam bulan di Sampdoria, mencetak 13 gol dalam 19 penampilan untuk tim primavera, Icardi dibeli permanen dan dikontrak tiga tahun.

Melesat Dengan Seragam Biru-Hitam

Melesat Dengan Seragam Biru-Hitam

Musim panas 2013, Icardi direkrut oleh Inter Milan. Gol pertamanya untuk Nerazzurri (Biru-Hitam) sangat berkesan, dia ciptakan dalam laga melawan Juventus yang berkesudahan imbang 1-1 pada 14 September.

Itu adalah awal dari performa impresifnya yang terus berlanjut hingga hari ini.

Pada musim pertamanya berseragam Inter, Icardi mencetak sembilan gol di Serie A. Musim berikutnya, angka itu melesat ke 22, yang membawanya meraih gelar Capocannoniere bersama Luca Toni (Hellas Verona).

Musim 2015/16, Icardi menjadi kapten Inter di usia 22 dan finis dengan torehan 16 gol liga. Waktu itu, dia juga tercatat sebagai pemain asing termuda yang mampu mencetak 50 gol di Serie A.

Musim 2016/17, Icardi mencetak 24 gol di Serie A.

Musim 2017/18, Icardi mengemas 29 gol dalam 34 penampilan dan berjasa sangat besar membantu Inter finis peringkat empat di Serie A. Dia juga meraih gelar Capocannoniere keduanya, dan kali ini bersama Ciro Immobile (Lazio) yang sama-sama mengemas 29 gol liga.

Musim itu, Icardi sukses menembus 100 gol di Serie A, menembus 100 gol di Inter, dan membawa Nerazzurri kembali ke pentas elit Liga Champions setelah absen sejak 2012/13.

Musim Sensasional

Musim Sensasional

Dari segi individu, musim 2017/18 adalah musim yang sensasional bagi Icardi.

Keberadaan Icardi semakin krusial. Tanpa gol-gol dari kaptennya itu, Inter mungkin masih harus menunggu lebih lama lagi untuk kembali ke kompetisi paling elit di Eropa.

Icardi tercatat melepaskan total 101 tembakan dalam 34 penampilan di Serie A. Dari 101 tembakan itu, 53 di antaranya tepat sasaran. Dari 53 shots on target itu, 29 gol tercipta atas namanya.

Jika dirata-rata, Icardi mencetak satu gol dari setiap 1,8 tembakan sasaran. Rasio itu merupakan yang terbaik dibandingkan pemain-pemain lain dengan 10 gol atau lebih di Serie A 2017/18.

1.8 - In the last Serie A Mauro Icardi scored on average a goal every 1.8 shots on target, the best ratio among players with 10 or more goals. Crucial.

Dengan 29 gol dari 101 tembakan, berarti Icardi sukses mengkonversi 28,7% dari peluang-peluang yang didapatkannya. Rasio itu sendiri merupakan yang tertinggi di antara 107 pemain pencetak 10 gol atau lebih di lima liga top Eropa musim 2017/18.


Mauro Icardi: Of the 107 players to score 10 or more goals, Icardi had a better conversion rate (28.7%) than any other player in Europe's top five leagues last season

For more player stats -- https://www.whoscored.com/Players/106964/Show/Mauro-Icardi 

Statistik Mauro Icardi (Inter Milan) di Serie A 2017/18

Penampilan: 34
Menit bermain: 2971
Tembakan: 101
Tembakan tepat sasaran: 53
Gol: 29
Kartu kuning: 2
Kartu merah: 0.

Namun sayang, performa sensasional itu rupanya tak cukup untuk membawa Icardi ke tim nasional Argentina. Dia pun hanya bisa melihat perjuangan susah payah Argentina di Piala Dunia 2018, yang kembali berujung kegagalan, dari rumah.

Predator Mematikan

Predator Mematikan

Icardi telah mencetak 110 gol dalam 190 penampilan di Serie A. Sepuluh gol dia ciptakan bersama Sampdoria pada musim 2012/13, dan seratus lainnya dia ukir bersama Inter sejak 2013/14.

Lima musim memperkuat Inter, Icardi telah mencetak total 107 gol dalam 182 penampilan di semua kompetisi.

Icardi saat ini merupakan pemain tertajam ke-9 dalam sejarah Inter Milan. Dia berada di bawah Christian Vieri, yang mencetak 123 gol untuk Nerazzurri selama periode 1999-2005.

Icardi bisa mencetak begitu banyak gol karena dia memang memiliki insting dan semua atribut yang dibutuhkan oleh seorang striker kelas dunia.

Icardi tergolong inteligen di segi taktik. Dipadu dengan teknik, penempatan posisi dan insting yang dimilikinya, juga kemampuan untuk menuntaskan peluang baik dengan kaki kanan, kaki kiri maupun kepala, dia jadi sangat berbahaya, terutama di dalam kotak penalti.

Icardi dikenal piawai mencetak gol lewat hanya bebeberapa sentuhan. Selain itu, dia juga bisa menahan bola untuk membuka ruang atau menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.

Sempat dikritik karena minimnya kontribusi defensif dan pergerakan di luar kotak penalti, Icardi sejak beberapa musim terakhir telah berevolusi menjadi pemain yang berbeda. Dia kini tak ragu bergerak melebar demi membuka celah atau merancang assist untuk rekan-rekannya.

Mantan pelatih Inter Stefano Pioli, seperti dikutip Goal International pada Desember 2016, pernah mengatakan: "Mauro adalah predator di dalam kotak penalti." Selain itu, dia juga menambahkan bahwa Icardi "selalu bisa berada di posisi yang tepat" untuk melukai lawan.

Pujian lain datang dari striker legendaris Italia Paolo Rossi.

"Dia mematikan," kata Rossi, seperti dikutip Football Italia dua tahun lalu. "Bahkan di laga paling sulit sekalipun dia mampu menciptakan peluang dan memaksimalkannya."

Pelatih Inter Luciano Spalletti juga tak henti menyuarakan pujian terhadap kaptennya itu.

"Dia seorang striker yang komplet," kata Spalletti, setelah Icardi mencetak hat-trick untuk membungkam sang rival sekota AC Milan di Serie A musim lalu.

"Untuk pemain seusianya, dia sudah mengemban tanggung jawab yang begitu besar."

Sumber Inspirasi Bernama Batistuta

Sumber Inspirasi Bernama Batistuta

Seorang pesepakbola biasanya tumbuh dan berkembang dengan mengidolakan pesepakbola hebat dari generasi sebelumnya.

Untuk Icardi, sumber inspirasinya adalah Gabriel Batistuta.

"Tahun demi tahun sudah berlalu, tapi ya, dia (Batistuta) masih tetap orang yang paling saya kagumi," kata Icardi dalam sebuah wawancara dengan La Gazzetta dello Sport pada Maret 2017.

"Dengan semangat dan insting gol yang dia miliki, tak ada sumber inspirasi lain yang lebih baik."

Batistuta adalah pemegang rekor gol terbanyak untuk tim nasional Argentina (54 gol dalam 77 penampilan) sampai 21 Juni 2016, sebelum rekornya itu dipatahkan oleh Lionel Messi.

Batistuta adalah legenda dan top scorer abadi Fiorentina, peraih Scudetto bersama AS Roma, serta sempat sebentar memperkuat Inter Milan.

Dengan 184 gol dalam 318 penampilan selama periode 1991-2003, Batistuta adalah salah satu striker terbaik dalam sejarah Serie A.

Fighting spirit-nya luar biasa. Insting golnya menakutkan. Dia adalah nomor 9 sejati yang mampu membobol gawang lawan dengan cara apa saja - kaki kanan, kaki kiri maupun kepala - baik dari dalam atau dari luar kotak penalti.

Dia striker komplet yang sangat bisa diandalkan. Butuh gol, panggil saja Batistuta.

Nasib mereka di tim nasional memang sedikit berbeda, tapi Icardi paling tidak sudah berada di jalur yang tepat untuk meneruskan jejak kehebatan sang legenda di ranah Serie A. Butuh gol, panggil saja dia. (bola/gia)